Jumat, 13 Desember 2019

Virus yang Menyerang Anak

Sumber: Gurumenulis1.blogspot.com
Bagaimana saat anak-anak kita terkena virus? diberi obat atau kita biarkan saja sampai sembuh sendiri? Bagaimana upaya kita agar anak-anak kita cepat sembuh? Saya bukanlah dokter, ini hanya sebuah catatan kecil pengalaman saya yang pernah menemukan anak saya dan anak-anak murid saya di sekolah dasar yang terkena virus.
https://gurumenulis1.blogspot.com/2019/12/virus-yang-menyerang-anak.html?m=1

Untuk Ibu muda mungkin bingung dan cemas saat anak balitanya mengalami sakit, rewel, susah makan, demam, flu, cacar atau gondongan. Balita yang belum bisa bicara saat mereka sakit itu terkadang bikin orang tuanya panik, kedokter sudah tapi masih juga rewel. Semoga sedikit pengetahuan saya ini bisa membatu orang tua yang memiliki balita agar tetap tenang saat anaknya terkena virus flu, cacar ataupun gondongan. Semoga catatan kecil ini bisa bermanfaat, ya.

Pertama, kita kenali sifat virus.
Sakit flu, cacar dan gondongan adalah penyakit yang bisa menyerang anak-anak, penyebabnya adalah virus. Sifat virus tidak bisa dimatikan dengan obat antibiotik. Jadi bila Ibu ke dokter saat anak sakit flu, lalu dikasih obat anti biotik, resep dokter itu kurang tepat. Ibu bisa menanyakan, mungkin ada indikasi penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri, sehingga anak Ibu diberi antibiotik. Sifat virus menyerang sistem kekebalan tubuh, bila kondisi tubuh kelelahan dan kurang nutrisi, lalu kontak langsung dengan teman, penderita virus, maka akan tertular.

Kedua, kenali cara penyebaran virus dan pencegahannya agar tidak tertular.

Penularan virus bisa terjadi melalui :
1. Udara
Saat bersin tidak ditutup, virus akan menyebar melalui udara, gunakan masker untuk mencegah penularan saat bersin, batuk, atau saat bicara. Sekolah swasta yang ruang kelasnya memakai pendingin ruangan bisa juga menjadi satu tempat penularan virus. Pada saat AC dimatikan usai belajar, kaca jendela dan pintu ruangan AC sebaiknya dibuka agar tidak lembab dan udara lebih cepat berganti.

2. Tangan
Penularan bisa terjadi dari bersentuhan dengan penderita cacar, setelah bersin, menyeka ingus bagi yang flu, atau setelah terkena air pipis (biasanya dilakukan anak laki-laki yang suka pipis sembarangan). Tidak cuci tangan setelah itu semua, bisa menyebabkan orang lain tertular saat berinteraksi langsung dengan penderita.

3. Air liur
Air liur yang muncrat saat berbicara atau berbagi makanan yang sedang dimakan, atau berbagi gelas minuman dengan penderita, dapat menyebabkan penularan penyakit. Karena itu, gunakan masker dan  jika sedang sakit, untuk pencegahan agar teman/orang lain tidak tertular.

4. Air seni
Pada penderita gondongan, yang mengkhawatirkan apabila virusnya menyerang pada alat kelamin anak laki-laki. Penularannya melalui air pipis/air seni. Hal ini bisa terjadi dari penggunaan toilet umum yang tidak bersih dan kebiasaan tidak mencuci tangan setelahnya, dan menyiram bekas pipisnya.

Masa inkubasi virus biasanya terjadi selama 14 hari sejak anak berinteraksi dengan penderita/temannya yang sakit.
Di sekolah swasta yang memperhatikan kesehatan murid/siswa, biasanya diharuskan memakai masker bagi yang terkena flu. Bila cacar, anak dijinkan istirahat di rumah selama minimal 2 minggu, jika dalam waktu 2 minggu masih ada sisa cacar yang menghitam kering, anak/murid/siswa ditambahkan waktu istirahatnya di rumah, tidak boleh masuk sekolah sampai bekas cacar yg kering mengelupas semua. Kenapa? Karena saat cacar mengering yang mengitam itu, saat itulah penularan terjadi lagi melalui udara. Begitu juga dengan gondongan, beberapa orangtua ada yang menyepelekan penyakit tersebut, dan membiarkan anaknya tetap sekolah karena gondongannya yang meradang kecil, dan tidak terlihat kalau anak itu ternyata sedang sakit. Akibatnya, teman-teman sekelasnya banyak yang tertular, kasihankan, ya Bu? Lebih kasihan lagi jika tertular gondongan di alat kelamin pada anak laki-laki, pasti sangat-sangat menyakitkan saat buang air kecil.

Apa yang harus dilakukan bila anak kita tertular virus? Instal antivirus? Untuk virus ini sayangnya gak bisa discan anti virus ya, Bu...  :D heheeee...

Sedikit pengalaman saya yang bisa kita lakukan adalah;
1. Mandi Air PK,
Gunanya untuk membantu proses pengeringan cacar lebih cepat. Seluruh keluarga juga ikut mandi dengan air PK, untuk mencegah agar tidak tertular. Begitu juga dengan teman-temannya, jika tahu ada teman yang terkena cacar dan meraka sering bermain bersama anak-anak kita, usahakan juga mandi air PK untuk pencegahannya.

2. Gunakan obat salep/krim
 buat meredakan peradangan pada gondongan.
Kalo orang jaman dulu olesi blao, ya Bu.. :D sekarang masih ada, ngga, ya?Sebenarnya efek balo itu untuk mengurangi rasa sakit bengkaknya gondongan tersebut.

3. Cuci bersih pakaian, seprei, selimut, bantal yang dipakai penderita, hal itu untuk mencegah penularan melalui kontak tidak langsung dari barang-barang yang digunakan oleh penderita.

4. Hindari angin-anginan di luar rumah.
Pertama, karena daya tahan tubuh sedang turun dan dalam masa penyembuhan, supaya tidak tertular penyakit lain yang mungkin saja tersebar melalui angin/udara.


Kedua, tujuannya menjaga agar orang lain tidak tertular, apalagi balita. Sangat-sangat kasihan bila balita sudah terkena cacar, flu ataupun gondongan.

4. Makan makanan sehat bergizi dan perbanyak minum air putih.

Banyak cerita dari Ibu-Ibu, sebelum tertular cacar atau gondongan, anaknya mengalami sakit flu dan demam terlebih dahulu, hal itu mungkin tanda bahwa daya tahan tubuh anak mengalami penurunan dan sedang melakukan perlawanan terhadap virus yang masuk.

Demikian sedikit sharing pengalaman yang saya dapati. Semoga bermanfaat ya, Bu. Semoga kita dan anak-anak kita selalu sehat dan selamat. Aamiin YRA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar